Ada tiga konsep dasar (A3) yang
harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima, yakni:
a. Konsep sikap (attitude)
Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat
tergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap
yang baik, ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi
terhadap perusahaan. Jika kalian menjadi karyawan suatu perusahaan, sikap
kalian akan menggambarkan perusahaan kalian. Kalian akan mewakili citra
perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilai
perusahaan dari kesan pertama dalam berhubungan dengan orang-orang yang
terlibat dalam perusahaan tersebut.
Konsep sikap terdiri dari :
1)pelaksanaanpelayanan prima
berdasarkan konsep sikap
Adalah hasil berbagai
proses yang saling mendukung yakni manajemen pengelolaan yang baik,kualitas
pelayanan yang memadai,SDM yang cerdas dan cekatan,serta jalinan kebersamaan
dan kerja sama yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pihak lain
yang terkait.
2)kemampuan diri
Adalah kemampuan minimal
yang harus dimiliki seseorang atau jajaran petugas pelayanan yang berkaitan
dengan wawasan pengetahuan dan keterampilannya yaitu sebagai berikut :
a.memiliki pengetahuan yang sesuai
dengan bidang pekerjaannya
b.memiliki keterampilan yang sesuai
dengan bidang pekerjaannya
c.memahami cara cara melakukan
komunikasi yang baik
d.kreatif dan inovatif dalam
menghadapi situasi dan kondisi,sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan.
e.mampu mengendalikan emosi
3)Penampilan
Adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar pada diri seseorang
dan merupakan sarana komunikasi diri kita dengan orang lain
*Berpenampilan menarik adalah salah
satu kunci sukses dalam bekerja,terutama bidang pekerjaan yang sering
berhubungan dengan orang banyak.Contoh :memiliki inner beauty yang baik,self
control terkendali,memperhatikan ekspresi,body language,cara berbicara,menjaga
kesehatan tubuh,berpakian bersih dan rapi
*Penampilan diri yang baik adalah
perpaduan dari keserasian penampilan luar (fisik) dengan penampilan yang timbul
dari dalam diri kita (rohani).Contoh : berpakaian yang bersih.tidak
norak/berlebihan,sopan dipadukan dengan acesoris dan kondisi yang fit
*Berpenampilan serasi adalah gaya
penampilan seseorang yang memadukan fisik atau sosok diri,citra dir,mode dan
kepantasan dan kepatutan.
Contoh : - Model, corak dan
warna bahan pakaian yang dikenakan sesuai dengan warna kulit si pemakai
- Model pakaian yang digunakan
haruslah sesuai dengan usia si pemakai
Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah:
1) Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa kebanggaan terhadap pekerjaan
2) Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan
3) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan
4) Sikap pelayanan prima adalah: ”benar atau salah tetap perusahaan saya
“(right or wrong is my corporate)”.
b. Konsep perhatian (attention)
Dalam
melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada perusahaan industri jasa
pelayanan harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan.
Apabila pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli suatu barang/jasa yang
kita tawarkan, segera saja layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan,
sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan
menyangkut bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep perhatian adalah sebagai
berikut:
1) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan.
2) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan.
3) Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
4) Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah.
5) Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1.
Berikut ini adalah penjelasan
pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian mencakup 3 prinsip pokok yaitu :
a) Mendengarkan dan memahami keputusan
pelanggan
Ada beberapa cara efektif dalam
mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan sebagai berikut :
1.
Berusaha dengan penuh perhatian
untuk mendengarkan permintaan dankebutuhan pelanggan
2.
Bersikap baik , ramah , santun saat
bertemu atau di datangi pelanggan.
3.
Catatlah semua kebutuhan pelanggan
agar tidak lupa
4.
Jadilah pendengar yang baik saat
pelanggan berbicara. Hindari perdebatan dengan pelanggan.
5.
Jelaskan dengan jujur tentang
kondisi,kualitas,masa kadaluarsa,dan harga barang yang akan di beli
pelanggan,karena pelanggan tidak suka di bohongi.
b.
Mengamati perilaku pelanggan
Mengamati
perilaku pelanggan memang menarik, karena beragam perilaku pelanggan harus kita
cermati baik-baik. Ada beberapa contoh perilaku pelanggan yang sering kita
lihat, yaitu sebagai berikut:
1. Pelanggan
Pemalu yang Sulit Diajak Bicara atau Didekati
Ciri-ciri
pelanggan pemalu:
a) Jarang
berbicara, tidak menyatakan pendapat
b) Sedikit gugup
dalam berbicara
c) Sering berdiam
diri dengan wajah tanpa ekspresi
Cara menghadapinya:
a) Hadapi dengan
ramah, penuh perhatian dan rasa hormat
b)
Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menarik perhatiannya
c)
Ciptakan suasana pembicaraan yang
mengandung canda/humor tetapi sopan
d)
Usahakan tetap sabar
2. Pelanggan
Ragu-ragu atau Hati-hati
Ciri-ciri pelanggan peragu:
a) Selalu ragu
dalam memutuskan sesuatu, karena diliputi kebimbangan
b) Dalam
memutuskan sesuatu selalu meminta pendapat orang lain
c) Kurang percaya
diri
Cara menghadapinya:
a) Petugas
pelayanan harus bersikap tenang, penuh percaya diri dan menguasai bidangnya
b) Jangan
memberikan banyak pilihan
c) Ikuti saja
selera pelanggan, jangan memaksakan pendapat kita
d) Apabila pelanggan
tidak cukup uang untuk membeli produk yang diinginkannya, tawarkan barang lain
atau merk lain dengan hati-hati tanpa menyinggung perasaan.
3. Pelanggan yang
Banyak Bicara
Ciri-ciri pelanggan yang banyak bicara
a) Suka
mendominasi dan mencari perhatian
b) Suka mencorocos
bicara tentang segala hal
c) Kurang peduli
terhadap orang lain, karena lebih mementingkan diri sendiri
Cara menghadapinya:
a) Segera tawarkan
bantuan yang diperlukan olehnya
b) Pujilah
kehebatan bercerita
c) Sekali lagi
tawarkan bantuan dan segera alihkan perhatiannya ke produk yang ditawarkan
d) Bila akhirnya
pelanggan membeli produk kita, katakan akan segera dihubungi apabila ada produk
baru
e)
Mintalah alamat dan nomor
teleponnya.
4. Pelanggan yang
Banyak Permintaan
Ciri-ciri pelanggan yang banyak permintaan:
a) Selalu tidak
puas, suka membanding-bandingkan dan suka iri hati terhadap apa yang diperolah
oleh orang lain
b) Bila membeli
suatu barang selalu menanyakan hadiah ekstra
c) Suka banyak
bertanya/bicara, padahal tujuannya hanya iseng mengerjai petugas.
Cara menghadapinya:
a) Dengarkan dan
simaklah permintaannya
b) Penuhilah
permintaannya
c) Ucapkan
permohonan maaf dan sarankan pilihan lain, bila pelanggan tidak puas terhadap
pelayanan kita
d) Jika tidak
mampu melayani, segera mintalah bantuan atasan kita
e) Usahakan
tersenyum walaupun hati kita terasa dongkol.
5. Pelanggan yang
Curiga
Ciri-ciri pelanggan yang curiga:
a) Selalu mencari
kesalahan orang lain/petugas
b) Selalu
menampakkan wajah menyelidik, tidak senang, was-was, khawatir akan ditipu atau
diperas
c) Kurang percaya
terhadap orang lain.
Cara mengatasinya:
a) Petugas jangan
bersikap bimbang, harus tegas dan meyakinkan
b) Jangan sok
menggurui
c)
Bila diperlukan, segera peragakan
produk yang diminta pelanggan untuk menambah keyakinannya
d)
Bila pelanggan meragukan keunggulan
produk yang dibelinya, segera berikan jaminan bahwa produk dapat ditukar atau
dikembalikan apabila produk yang dibeli tersebut tidak sesuai harapannya.
6. Pelanggan yang
Sombong
Ciri-ciri pelanggan yang sombong:
a) Selalu ingin
menonjol dengan tingkah laku yang berlebihan
b) Dalam berbicara
dan berpenampilan selalu ingin menjadi pusat perhatian
c)
Mereka juga bisanya suka
membual/bohong
d)
Bila tersinggung, terkadang suka
menghina orang/petugas
Cara menghadapinya:
a) Jangan
terpengaruh oleh kata-kata dan penampilannya
b) Berikan
perhatian penuh atas kedatangannya, bila perlu dengan sedikit pujian
c) Tetap tenang
dan sabar menghadapi segala sikapnya dan jangan terlalu serius menghadapinya
d)
Ciptakan kesan bahwa pelanggan
tersebut adalah tamu istimewa
7. Pelanggan yang
Lugu
Ciri-ciri pelanggan yang lugu:
a) Ia biasanya
tampak bingung dan ragu
b) Tidak percaya
diri
c) Mudah
dipengaruhi
Cara menghadapinya:
a) Terimalah
pelangan dengan apa adanya
b) Tanyakan apa
yang dibutuhkannya dan tegaskan bahwa kita siap membantu
c) Layani terus
berdasarkan permintaannya
d) Jangan
coba-coba membohonginya.
8. Pelanggan yang
Tidak Sabar
Ciri-ciri pelanggan yang tidak sabar:
a) Sering bertanya
pada petugas
b) Selalu ingin
tahu apa yang terjadi di dalam toko
c)
Tanpa sadar suka meremas-remas benda
yang dipegangnya
d)
Suka menghentakkan kaki pada lantai
Cara menghadapinya:
a) Mintalah maaf
atas keterlambatan pelayanan
b)
Beritahukan segera bahwa dia akan
dibantu semaksimum mungkin
c)
Layanilah dengan cepat dan efisien
sehingga pelanggan masih mau menunggu
d)
Segera ucapkan terimakasih setelah
permintaan terpenuhi.
9. Pelanggan yang
Senang Berdebat
Ciri-ciri pelanggan yang senang berdebat:
a)
Suka membantah apa yang kita
sampaikan
b) Selalu
menganggap dirinya paling pandai dan paling hebat
c) Malas
mendengarkan argumentasi orang lain
d) Suka membuat
suasana gaduh, sehingga mengganggu pelanggan lain
Cara menghadapinya:
a) Bersikaplah
tenang, tidak gugup dan tidak terpancing marah
b) Jangan
terpancing untuk berdebat, karena kalau kita terpancing akan terjadi diskusi
berkepanjangan
c) Batasi
percakapan pada masalah yang dihadapi saja
d) Kemukakan
argumen-argumen yang masuk akal
e) Bila keadaan
sudah dapat dkuasai, pelangganpun akan melunak dan bisa saja akan menjadi
pelanggan yang setia.
10. Pelanggan yang
Siap Mental
Ciri-ciri pelanggan yang siap mental:
a) Dalam
berbelanja ia penuh keyakinan karena sudah mempersiapkan diri mengenai produk
apa saja yang dia butuhkan
b) Tegas, ringkas,
dan tidak membuag waktu dalam menentukan pilihan
Cara menghadapinya:
a) Persilakan
pelanggan memilih sesukanya
b) Tidak perlu
banyak tanya jawab
c) Segera proses
transaksi pembayarannya.
c. Mencurahkan perhatian penuh
kepada pelanggan
pimpinan dan jajaran
petugas dilapangan harus mempunyai kemampuan berinteraksi yang baik dan luwes
,antara lain sebagaii berikut.
1)
memusatkan perhatian kepada pelanggan
a)
mendengarkan dengan penuh perhatian semua yang
diutarakan pada pelanggan
b)
menanggapi pembicaraan pelanggan bila pelanggan
mengharapkan tanggapan kita
c)
bila sedang melayani pelanggan tempatkanlah
kepentingan pelanggan pada nomor satu
2)
menberikan pelayanan yang efisien
a)pergunakan waktu seefesien
mungkin
b)layanilah pelanggan sampai tuntas
c)bicaralah seperlunya dengan
pelanggan,jangan terlalu banyak basa-basi
3)
meningkatkan harga diri pelanggan
a)kenalilah kehadiran pelanggan
dengan segera
b)pujilah pelanggan dengan tulus
dan hormat
c)perlakukanlah setiap pelanggan
sebagai orang penting
4)
membina hibungan baik dengan pelanggan
a)tunjukan simpati dan bicaralah dengan penuh perhatian untuk
menunjukan bahwa kita memahami
perasaan pelanggan
b)persilahkan pelanggan menanggapi dan berusaha menyelesaikan
masalah
c) layani dengan sopan dan penuh keakraban tetapi tidak
terkesan sok akrab
5) dapat
menentukan keinginan pelanggan
a) menanyakan kepada pelanggan
apa saja keinginannya
b)tanyakan
lagi kepada pelanggan ,apa lagi yang dinginkannya
c)tentukan intisari yang diinginkan
pelanggan
6) mengalihkan pelayanan kapada petugas lain
a)Bila
permintaan pelanggan tidak dapat kita layani,segera minta bantuan rekan lain
yang mampu mengatasi.
b)segera
sampaikan permohonan maaf sambil
memperkenalkan rekan kita yang akan membantu memberikan penjelasan lebih
lanjut.
7) memberikan penjelasan
a)jelaskan kepada pelanggan tentang suatu hal yang tidak
diperkenankan untuk di lakukan,karna merupakan kebijakan perusahaan .
b)bila
jasa pelayanan tersebut tidak dapat diberikan kepada pelanggan ,jelaskan secara
logis dan rasional sehingga pelanggan menerima penjelasan kita.
8) memberika
penjelasan tentang jasa pelayanan yang
dapat di berikan kepada pelanggan
Jelaskan
pada pelanggan tentang keuntungan yang akan diperoleh jika mereka menggunakan
fasilitas dan pelayanan tertentu yang diberikan
oleh perusahaan .
Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian
(attentioan) dapat dilakukan dengan cara mencurahkan perhatian penuh kepada
perilaku pelanggan. Dalam hal ini terdapat tujuh prinsip dalam mewujudkan
perhatian kepada pelanggan, yaitu sebagai berikut.
1. Menetapkan visi, komitmen, dan suasana
2. Mensejajarkan dengan pelanggan
3. Mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan pelanggan
4. Memanfaatkan informasi dari pelanggan
5. Mendekati pelanggan
6. Memberdayakan karyawan
7. Penyempurnaan produk dan proses secara terus menerus
c. Konsep tindakan (action)
Pada
konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat” untuk membeli produk yang kita
tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan sudah ”menjatuhkan pilihan” untuk
membeli produk yang diinginkannya.
Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan tanggapan
terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga terjadilah
transaksi jual-beli.
Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan
konsep tindakan adalah sebagai berikut:
1) Segera mencatat pesanan
pelanggan.
2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan.
3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
4) Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali lagi
konsep tindakan pelayanan
bagi pelanggan seperti yang dikemukakan diatas dijalankan dengan cara sebagai
berikut.
a)
Mencatat pesanan
pelanggan
Pesanan
barang dari pelanggan bias juga
diperoleh dengan cara berikut:
1. Petugas
penjualan
Para petugas penjulan biasa nya
menyebar untuk mencari sasaran konsumen atau pelanggan yang diperkirakan
tertarik dengan barang yang kita tawarkan.
2. Surat
pesanan barang
Biasanya pesanan barang melalui surat adalah sebagai
balasan atau kiriman penawaran harga yang dilakukan produsen atau penjual.
3. Daftar
langsung
Khusus mengenai konsumen yang
datang langsung,biasanya karna alasan berikut ini.
1) Membuktikan
informasi lebih lanjut secara detail tentang barang yang dibutuhkan dan
biasanya akan melakukan pemilihan barang dalam jumlah besar.
2) Melakukan
pemilihan dalam jumlah kecil
3) Konsumen
tersebut bertempat tinggal di sekitar toko
4) Mereka
adalah pelanggan baru
Nota penjualan berfungsi
sebagai berikut:
1) Berkas
untuk mengetahui jumlah dan jenis barang yang dibeli
2) Berkas
untuk mengambil barang yang telah dibeli,tentunya setelah dibayar lunas dan
dibubuhi stempel oleh bagian keuangan
3) Kwitansi
tanda terima pembayaran
4) Faktur
Nota penjualan sebaiknya dibuat
rangkap 3,yaitu sebagai berikut.
1)
Pihak pembeli(asli)
2)
Kasir(copy)
3)
Arsip(copy)
b)
Mencatat kebutuhan pelanggan
Pencatat
kebutuhan pelangan berbeda dengan pencatatan pesanan pelanggan. Mencatat pesana
pelanggan hanya mencangkup jenis, model, bentuk, jumlah dan harga. Sedangkan
pencatatan kebutuhan pelanggan menyangkut obyeknya, yaitu sifat dan tingkat
konsumsi , kebiasaan dan waktu kebutuhan .
Pencatatan kebutuhan pelanggan biasanya
berdasarkan ceklist yg dapat menggambarkan obyek ceklist, yaitu mencatat
kebutuhan pelanggan sebagai daftar pemeriksaan terhadap factor_factor yang
diinginkan pelanggan . obyek ceklist tersebut antara lain menyangkut hal_hal
berikut :
1)
Sifat dan tingkat konsumsi
2)
Kebiasaan pelanggan
3)
Waktu kebutuhan pelanggan
c)
Menegaskan kembali kebutuhan
pelanggan
Adanya kebutuhan pelanggan menandakan
barang atau jasa yang kita hasilkan akan dibeli oleh pelanggan , karena barang
dijual tentunya harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen atau pelanggan
.
Untuk
pemesanan langsung secara tatap muka, pesanan barang dapat disebutkan satu
persatu dihadapan pelanggan . sedangkan utuk pemesanan barang secara tidak
langsung atau tidak bertatap muka bias dilakukan melalui
telepon,faksimile,surat, atau e-mail .
Untuk menghindari kekeliruan petugas
pelayanan atau penjual , hendaknya dilakukan penegasaan kembali terhadap semua
kebutuhan pelanggan dan melakukan pengecekan atas hal_hal sebagai berikut :
1)
Mengecek keadaan barang
2)
Cara pengiriman barang
3)
Cara pembayaran
4)
Alat dan tempat pembayaran
5)
Ongkos angkut barang yang dipesan
6)
Cara pembungkusan atau pengepakan
barang
d)
Mewujudkan kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan dapat
terwujud apabila petugas pelayanan atau para penjual telah menetapkan prisip
pelayanan prima . Kepuasaan pelanggan merupakan refleksi dari terpenuhinya
harapan dan kebutuhannya pelanggan .
Satu hal yang harus diingat oleh
perusahaan adalah kemampuan membentuk kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
. kepercayaan tersebut bias terbentuk atau tumbuh apabila seluruh jajaran
perusahaan mampu memenuhi perusahaan dan kebutuhan pelanggannya . Apabila
kebutuhan dasar pelanggan tersebut telah terpenuhi , secara otomatis kepuasaan
dapat tercapai .
Mewujudkan kebutuhan pelanggan dapat juga dilakukan melalui pola trade
easy , yaitu mempermudah cara memperoleh kebutuhan dengan mengembangkan
tindakan penyerahan pesanan kepada pelanggan secara tepat dan cepat , yakni :
1)
Penjualan dengan cara swalayan , dan
2)
Pemesanan jarak jauh (melalui
faksimile,telepon,email)
Pada saat berhubungan dan melayani
para konsumen atau pelanggan pelaksanakan penerapan konsep 7K yang dibutuhkan
pelanggan , yaitu :
1)
Keramahan
2)
Kenyamanan
3)
Kecepatan
4)
Kebenaran
5)
Kepercayaan
6)
Kesepakatan , dan
7)
Kepuasaan
Setelah konsep 7K dilaksanakan ,
niscaya segala informasi tentang kebutuhan pelanggan dapat terwujud dan pesanan
barang mulai berdatangan , baik datang langsung atau pesan via telepon ,
faksimlile , e-mail , dan surat .
e)
Pernyataan terima kasih dengan
harapan pelanggan kembali
Setelah semua kegiatan jual beli
dilaksanakan , ada satu hal yang harus diperhatikan dan tidak boleh dilupakan ,
yaitu ucapan terima kasih terhadap pelanggan dengan harapan pelanggan akan
kembali berbelanja . Pernyataan terima kasih adalah bagian dari pelayanan prima
sebagai suatu nbentuk servis , karena pelayanan yang baik adalah asset
perusahaan .
Kapan
ucapan terima kasih harus kita ucapkan kepada pelanggan atau konsumen ?Ucapan
terima kasih disampaikan pada setiap kesempatan bertemu .Misalnya sebagai
berikut .
1)
Pada saat selesai melakukan
transaksi jual beli barang
2)
Pada saat pelanggan membayar atau
menyerahkan uang kembalian .
3)
Pada saat setelah menerima pesanan
barang dari pelanggan
4)
Pada saat pelanggan datang ,
walaupun ia tidak membeli
5)
Pada saat menutup konsultasi tata
cara penggunaan barang